Aktivis: Target Pemerintah Kurangi Sampah Laut 70% Terlalu Ambisius

Muhamad Fajar Riyandanu
21 Juni 2023, 22:38
sampah laut
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.
Sejumlah pegiat lingkungan mengumpulkan sampah plastik di Pantai Parkit Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/12/2022).

Sejumlah pemerhati lingkungan menilai target pemerintah untuk mengurangi sampah laut hingga 70% pada 2025 terlalu ambisius. Mereka menilai sampah di lepas pantai Indonesia akan terus meningkat mengingat minimnya upaya pemerintah untuk membatasi produksi plastik di sektor industri.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati Romica mengatakan ekosistem pengolahan sampah domestik masih minim. Hal itu tercermin dari kondisi 13 anak sungai di wilayah DKI Jakarta yang masih terus mengalirkan sampah ke teluk Jakarta.

Susan berpendapat, pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan pemerintah daerah juga kurang optimal dalam upaya memberikan fasilitas pengolahan sampah di lingkup regional. Menurut Susan, fasilitas pengolahan sampah lebih banyak dimiliki oleh pihak swasta sebagai pelaku industri besar.

“Bicara pengurangan sampah bukan hanya masyarakat yang diminta untuk bergerak, tapi pemerintah juga harus menyediakan fasilitas sampai tingkat pemerintah paling bawah,” kata Susan saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu (21/6).

Menurut Susan, pemerintah melalui kerja sama lintas kementerian seharusnya bisa menekan produksi sampah dari kawasan industri yang mayoritas terletak di tepi pantai. Salah satunya kawasan industri di Semarang, Jawa Tengah.

“Minimnya pengolahan sampah ini menjadi tantangan buat pemerintah di tengah mimpi ambisius mereka untuk menekan pembuangan sampah ke laut hingga 70%,” ujar Susan.

Melansir data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, Indonesia menghasilkan 19,45 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 39,63% di antaranya berasal dari timbulan sampah rumah tangga.

Sumber timbulan sampah nasional terbesar berikutnya ialah perniagaan, yakni 21,07%. Kemudian 16,08% timbulan sampah berasal dari pasar. Ada pula 7,14% timbulan sampah yang berasal dari kawasan komersial/industri/kawasan lainnya, 6,82% dari fasilitas publik, 5,96% dari perkantoran, dan 3,3% berasal dari sumber-sumber lainnya.

Berdasarkan jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional berupa sampah sisa makanan dengan proporsi 41,55%. Diikuti sampah plastik dengan proporsi 18,55%. Jawa Tengah menjadi penghasil sampah terbesar pada 2022 mencapai 4,25 juta ton atau 21,85% dari total timbulan sampah nasional.

Susan menyebut, persoalan sampah laut harus dikerjakan lewat kombinasi KLHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perindustrian di sisi hulu produksi sampah plastik. Pemerintah juga harus memiliki cetak biru mengenai alur pengolahan sampah agar praktik pengurangan sampah tidak menjadi program periodik tiap kementerian.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...